Arbi Sanit

JAKARTA - Kritikan pedas dialamatkan pada calon incumbent Gubernur DKI Fauzi 'Foke' Bowo dalam melakukan perubahan di kota Jakarta. Latar belakang birokrasi Foke dinilai menjadi penghambat perubahan di Jakarta, jalan di tempat.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, mengatakan tak adanya perubahan siginifikan di Jakarta selama lima tahun masa kepemimpinan pria berkumis itu disebabkan tak ada niat untuk melakukan perubahan yang besar efeknya.

"Foke itu kulturnya birokrat. Kultur birokrat enggan melakukan perubahan substansial. Sampai kiamat tidak akan selesai masalah di Jakarta kalau tidak ada perubahan progresif. Malah menambah masalah," ujar Arbi, Rabu (8/8/2012) kepada Tribun.

Arbi pun menilai dalam menghadapi putaran kedua ini, Foke terlihat panik karena kalah suara dari Jokowi di putaran pertama. Menurutnya tak adanya perubahan substansial di Jakarta dikarenakan Foke juga lebih mementingkan kepentingan politiknya, dan tidak mau mendengar masukan dari orang lain.

"Yang dibenahi di Jakarta hanya masalah kecil-kecilnya saja. Sementara yang masalah besar, tidak dapat diatasi. Foke bekerja tidak seperti Ali Sadikin dan itu bentuk kegagalan dia," tandasnya.
sumber

Jangan lupa di like dan Follow Twitter | @osserem

   

0 komentar:

Post a Comment

Anda sopan saya segan..Titip Alamat blog anda disini pasti akan saya kunjungi balik

 
Top