Beberapa perempuan kadang memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur seperti terlalu cepat atau juga terlambat. Ini dia 3 hal yang bisa mempengaruhi siklus menstruasi.
Secara teknis, siklus menstruasi yang normal berlangsung antara 21-35 hari dan rata-rata perempuan mendapatkan menstruasinya setiap 28 hari. Tapi setiap perempuan memiliki siklus yang berbeda-beda sehingga ia harus tahu bagaimana siklusnya.
"Tapi jika seseorang mendapatkan siklus menstruasi yang liar atau sangat tidak teratur, misalnya bulan ini siklusnya 22 hari lalu bulan depan jadi 35 hari, maka sebaiknya bicarakan dengan dokter untuk memastikannya," ujar Lissa Rankin, seorang dokter obstetri dan ginekologi dari Mill Valley, California, seperti dikutip dari Sheknows, Selasa (23/11/2010).
Rankin menuturkan bagi perempuan yang baru saja mendapatkan menstruasi, maka variasi dalam siklusnya adalah normal. Hal ini karena hipotalamus, kelenjar pituitari dan juga ovarium membutuhkan waktu untuk menjadi matang agar bisa memiliki siklus bulanan yang teratur.
Namun ada beberapa hal yang bisa membuat siklus menstruasi seseorang menjadi lebih cepat atau justru lambat, yaitu:
Diet dan olahraga
Jika seseorang tidak cukup mengonsumsi nutrisi (melakukan diet berlebihan) atau melakukan olahraga secara maraton, maka tubuh akan menganggap orang tersebut tidak siap untuk hamil sehingga menstruasi telat.
Hal ini akan membuat kadar estrogen menurun dan menghentikan ovulasi yang membuatnya terlambat atau justru tidak mendapatkan menstruasi. Jenis menstruasi yang tidak teratur ini disebut dengan hypothalamic amenorrhea.
Berat badan
Sama seperti masalah pada diet dan olahraga, orang yang memiliki tubuh kurus akan membuat tubuh berpikir Anda tidak cukup sehat untuk mengandung anak sehingga membuat menstruasi terlambat. Tapi kelebihan berat badan juga bisa menjadi masalah.
"Jika kelebihan berat badan, maka kadar estrogen dalam tubuh akan berlebihan yang menyebabkan menstruasi berlangsung berat (menorrhagia/mens berat) atau menstruasi berat yang tidak teratur (menometrorrhgia/mens berat dna tidak teratur)," ujar Rankin.
Menggunakan pengendali kehamilan
Berbagai bentuk pengendali kehamilan umumnya melakukan sesuatu pada hormon di dalam tubuh sehingga memiliki efek terhadap siklus menstruasi.
Rankin mencontohkan pil KB tertentu yang digunakan terus menerus akan membuat seseorang hanya mengalami beberapa kali menstruasi dalam waktu setahun. Sedangkan bentuk lainnya seperti IUD akan membuat menstruasi menjadi lebih berat atau ringan tergantung dari jenisnya.
Secara teknis, siklus menstruasi yang normal berlangsung antara 21-35 hari dan rata-rata perempuan mendapatkan menstruasinya setiap 28 hari. Tapi setiap perempuan memiliki siklus yang berbeda-beda sehingga ia harus tahu bagaimana siklusnya.
"Tapi jika seseorang mendapatkan siklus menstruasi yang liar atau sangat tidak teratur, misalnya bulan ini siklusnya 22 hari lalu bulan depan jadi 35 hari, maka sebaiknya bicarakan dengan dokter untuk memastikannya," ujar Lissa Rankin, seorang dokter obstetri dan ginekologi dari Mill Valley, California, seperti dikutip dari Sheknows, Selasa (23/11/2010).
Rankin menuturkan bagi perempuan yang baru saja mendapatkan menstruasi, maka variasi dalam siklusnya adalah normal. Hal ini karena hipotalamus, kelenjar pituitari dan juga ovarium membutuhkan waktu untuk menjadi matang agar bisa memiliki siklus bulanan yang teratur.
Namun ada beberapa hal yang bisa membuat siklus menstruasi seseorang menjadi lebih cepat atau justru lambat, yaitu:
Diet dan olahraga
Jika seseorang tidak cukup mengonsumsi nutrisi (melakukan diet berlebihan) atau melakukan olahraga secara maraton, maka tubuh akan menganggap orang tersebut tidak siap untuk hamil sehingga menstruasi telat.
Hal ini akan membuat kadar estrogen menurun dan menghentikan ovulasi yang membuatnya terlambat atau justru tidak mendapatkan menstruasi. Jenis menstruasi yang tidak teratur ini disebut dengan hypothalamic amenorrhea.
Berat badan
Sama seperti masalah pada diet dan olahraga, orang yang memiliki tubuh kurus akan membuat tubuh berpikir Anda tidak cukup sehat untuk mengandung anak sehingga membuat menstruasi terlambat. Tapi kelebihan berat badan juga bisa menjadi masalah.
"Jika kelebihan berat badan, maka kadar estrogen dalam tubuh akan berlebihan yang menyebabkan menstruasi berlangsung berat (menorrhagia/mens berat) atau menstruasi berat yang tidak teratur (menometrorrhgia/mens berat dna tidak teratur)," ujar Rankin.
Menggunakan pengendali kehamilan
Berbagai bentuk pengendali kehamilan umumnya melakukan sesuatu pada hormon di dalam tubuh sehingga memiliki efek terhadap siklus menstruasi.
Rankin mencontohkan pil KB tertentu yang digunakan terus menerus akan membuat seseorang hanya mengalami beberapa kali menstruasi dalam waktu setahun. Sedangkan bentuk lainnya seperti IUD akan membuat menstruasi menjadi lebih berat atau ringan tergantung dari jenisnya.
0 komentar:
Post a Comment
Anda sopan saya segan..Titip Alamat blog anda disini pasti akan saya kunjungi balik