Jakarta (CiriCara.com) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dipersulit oleh pihak Korlantas Polri ketika melakukan penggeledahan di gedung Korlantas yang terletak di Jl. M.T. Haryono, Cawang, Jakarta Timur.
Seperti diberitakan oleh detikcom , pihak Korlantas diduga sengaja mengulur-ulur waktu untuk menahan anggota KPK yang akan membawa dokumen hasil penggeledahan.
Sebelumnya penyidik KPK telah membawa keluar 10 kardus serta 1 plastik kecil berisi dokumen yang diduga berisi barang bukti.
Menurut Tempo.co, penyidikan KPK ini dalam rangka mengusut kasus dugaan korupsi proyek simulator alat uji tes surat izin mengemudi (SIM). Penyidikan dilakukan dari Senin (30/7) petang hingga Selasa (31/7) siang.
Selain mengulur-ulur waktu, pihak Polri sebelumnya juga menghalang-halangi sekitar 10 penyidik KPK yang hendak menggeledah instisusi penegak hukum ini. Seperti dikabarkan detikcom, penggeledahan akhirnya bisa dilakukan setelah 3 pimpinan KPK turut campur langsung.
Tak berhenti di situ, ketika mobil penyidik KPK hendak keluar dari area parkir gedung, lagi-lagi personel Polri menghadang. Seorang petugas penjaga pintu gerbang menolak menaikkan portal karena mengaku belum mendapatkan instruksi dari atasan.
Seperti diberitakan oleh detikcom , pihak Korlantas diduga sengaja mengulur-ulur waktu untuk menahan anggota KPK yang akan membawa dokumen hasil penggeledahan.
Sebelumnya penyidik KPK telah membawa keluar 10 kardus serta 1 plastik kecil berisi dokumen yang diduga berisi barang bukti.
Menurut Tempo.co, penyidikan KPK ini dalam rangka mengusut kasus dugaan korupsi proyek simulator alat uji tes surat izin mengemudi (SIM). Penyidikan dilakukan dari Senin (30/7) petang hingga Selasa (31/7) siang.
Selain mengulur-ulur waktu, pihak Polri sebelumnya juga menghalang-halangi sekitar 10 penyidik KPK yang hendak menggeledah instisusi penegak hukum ini. Seperti dikabarkan detikcom, penggeledahan akhirnya bisa dilakukan setelah 3 pimpinan KPK turut campur langsung.
Tak berhenti di situ, ketika mobil penyidik KPK hendak keluar dari area parkir gedung, lagi-lagi personel Polri menghadang. Seorang petugas penjaga pintu gerbang menolak menaikkan portal karena mengaku belum mendapatkan instruksi dari atasan.
Detik
Menurut pemberitaan detikcom, nama polisi yang menghalangi mobil KPK bernama Bangkit. Seperti dikutip dari detikcom, “Bangkit berdiri di depan palang dengan mengenakan seragam dinas lengkap.”
Dari foto yang ditampilkan, polisi tersebut terlihat berdiri santai dengan kaki ditekuk dan siku ditumpangkan ke atas portal. Sepertinya ia tengah bermain telepon seluler dengan tangannya karena kepalanya terlihat menunduk dengan posisi tangan berada di dada.
Foto polisi yang diduga bernama Bangkit ini memicu komentar para pengguna situs Kaskus, salah satu situs komunitas terbesar di Indonesia. Seorang kaskuser bernama oMaH memasang foto tersebut dengan menambahkan komentar:
jadi penasaran Nama dan Pangkat petugas yg di foto
kalo dari gaya tubuhnya, jelas terkesan penjaga itu melecehkan dan merendahkan petugas kpk yg sedang menjalankan tugasnya
cmiiw
*cmiiw: correct me if I’m wrong (koreksilah saya bila saya salah)
Seorang anggota lain bernama Joko.Wi menduga nama polisi itu adalah “Bangkit” dengan menuliskan komentar di bawah postingan. Kemudian, ada juga yang mengatakan bahwa kasus ini akan menjadi kasus Cicak vs Buaya Jilid II. Istilah Cicak vs Buaya muncul waktu polisi dan KPK saling bersitegang pada tahun 2008.
Kasus dugaan korupsi proyek simulator SIM ini telah dikembangkan hingga didapatkan seorang tersangka yakni mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Djoko Susilo
0 komentar:
Post a Comment
Anda sopan saya segan..Titip Alamat blog anda disini pasti akan saya kunjungi balik