JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan belasan tahun lalu kala negeri ini dilanda krisis multi dimensi, Indonesia hampir bisa disebut sebagai negara gagal.
Dalam sambutannya pada sidang kabinet terbatas bidang Politik Hukum dan Keamanan, di Kantor Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan, Rabu, (25/07/2012), SBY mengatakan kinerja pemerintah jika diibaratkan sebagai rapor sekolah, maka yang tercantum hanya angka merah.
Sejak saat itu, menurut presiden pemerintah terus melakukan pembenahan-pembenahan. Hingga saat ini, nilai merah kinerja pemerintah semakin sedikit karena semakin membaik.
"Sekarang kalau mau jujur yang biru makin banyak, sedangkan yang merah makin sedikit, yang dianggap makin merah adalah penegakan hukum, pemberantasan korupsi, reformasi birokrasi, gangguan kamtibmas bersifat horizontal, bukan kekerasan negara kepada masyarakat," katanya.
Dalam sambutannya SBY mengakui bahwa institusi penegak hukum seperti Kejaksaan dan Kepolisian telah bekerja keras melakukan tugasnya, serta melakukan reformasi birokrasi dan segela pembenahannya.
"Tapi kita harus jujur, kita kerap mendengar masyarakat kita yang belum puas benar dengan penegakan hukum di negeri ini," kata SBY.
Menanggapi permasalahan itu, presiden pun menggelar sidang kabinet terbatas bidang Politik Hukum dan Keamanan, dengan tema utama membahas Kejaksaan Agung RI, Kepolisian dan Badan Pertanahan Nasional.
SBY menambahkan, bahwa masyarakat juga kerap menuduh Kepolisian kurang cepat bertindak, walapun hal tersebut terjadi hanya pada kasus tertentu, dan tidak bisa digeneralisir.
"Akibatnya negara dituduh melakukan pembiaran, saya ingatkan berkali-kali, jawab tidak ada pembiaran, diantisipasi dengan baik dan direspon sampai tuntas," pungkasnya.
sumber
Jangan lupa di like dan Follow Twitter | @osserem
0 komentar:
Post a Comment
Anda sopan saya segan..Titip Alamat blog anda disini pasti akan saya kunjungi balik